Monday, March 5, 2012

Perbincangan Al-Mundzir 1 dan Al-Mundzir 2

Di suatu tempat di bumi Alloh, seseorang bernama Almundzir sedang bergulat dengan hatinya yang kiranya terbagi dua. Terjadi interview dan perdebatan di dalam hatinya. .
Almundzir 1 : “Wahai akhi sudahkah kamu menjaga hijabmu atau kah semua itu kamu labrak ??”
Almundzir 2 : “Alhamdulillah akhi dan insya alloh tetap istiqomah.”
Almundzir 1 : “Benarkah , Tunjukkan buktinya padaku akh !!!”
Almundzir 2 : “Ana sekarang sudah tidak pernah berboncengan dengan akhwat, sudah sedikit menjaga jarak dengan akhwat, sudah jarang ngobrol dengan akhwat di masjid udah ga kayak dulu deh pokok e mantap .” <berkata denga bangga sambil tersenyum>
Almundzir 1 : “Lalu bagaimana dengan telp masih sukakah . . . ?? lalu bagaimana dengan pertemuanmu dengan kekasihmu yang dulu itu . . . ?? lalu bagaimana dengan hub mu dengan akhwat kantor . . . ?? lalu bagaimana dengan matamu yang jelalatan lihat akhwat cantik . . . ?? lalu bagaimana dengan situs situs yang kau lihat . . . ?? lalu bagaimana dengan janji-janji manismu dulu . . . ?? Apa kau pernah sadar dengan semua itu . . . ??
Almundzir 2 : <kebingungan gugup dingin tak bisa menjawab> “Tapi yang penting udah berubah kan walaupun hanya sedikit i iya kkan ?” <masih terlihat sangat ragu>
Almundzir 1 : “Hmmm. . Anda masih tidak mengerti rupanya . . Jawab saja pertanyaan ini jika hendak saat ini Anda akan dicabut nyawa oleh malaikat maut ? Apa yang akan kau katakan pada dia ? Apa kau akan berkata cabutlah nyawaku bertahap sekarang 1% dulu ya ? Bisa seperti . . . jawab ???? ” <dengan nada membentak>
Almundzir 2 : <terkejut dengan kejutan yang menghujam jantung> “e ti tidak jelas tidak “
Almundzir 1 : “Itulah yang dinamakan kaffah ya akhi , kau tidak bisa memilih milih aturan Alloh, memilih yang bisa dan meninggalkan yang membuat mu rugi. aturan Alloh itu adalah lebih baik dari aturan yang kau buat sendiri, mungkin menurutmu ini terlalu membatasi atau apalah , tapi tidak kau tahu bahwasanya kerbekahan itu akan terasa coba kau lihat para sahabat dengan menjaga sunnah nabi apa mereka kepayahan . Tidak , mereka malah diangkat di sisi nabiyullah di syurga-Nya. Maka akan kah kau masih bangga dengan perubahanmu yang sedikit itu atau mau merubah dirimu secara menyeluruh ?”
Almundzir 2 : <sedikit berfikir hatinya> ” Ana siap untuk berubah secara menyeluruh, lalu apa yang harus ana lakukan ?”
Almundzir 1 : <tersenyum> “1. Rubahlah kebiasaanmu menelpon atau menerima telepon akhwat karena sungguh hijabnya sangat tidak terlihat, 2. Jauhi dari terlalu dekat dengan akhwat cobalah usahakan tidak terlalu banyak ngobrol yang tidk penting atau minimalisir interaksi dengan akhwat, 3. Tundukkan pandanganmu di jalan atau dimanapun karena sungguh niat jahat itu bermula dari mata, 4. Janganlah masuk rumah akhwat terkecuali banyak orang, jika dia sendiri lebih baik sendiri saja, 5. janganlah berkhulwat (berduaan) karena setan menjadi orang ketiga yang menghasud kita, 6.Blocking semua situs porno di browsingmu, 7. Jangan berjanji tentang masa depan yang bahkan kamu tidak pernah tahu bagaimana masa depanmu, 8. jangan sangka kalo di masjid kita bebas tapi sama sedikitkan lah interaksi dengan akhwat karena dulu kau hanya membahas yang tidak penting kalo sama akhwat sama dengan teman mu yang lain, 9. Istiqomah lah perbanyaklah berdzikir dan memohon perlindungan Alloh ? Siap kah kamu ??”
Almundzir 2 : “Aku siap akhi ” <dengan lantang>
Almundzir 1 : “Bagus. . . maka ayo teriakkan azzam kita “
Almundzir 1 dan Almundzir 2 : “Melanggar hijab NO , Menikah YES”
dan berakhirlah perbincangan mereka dan mereka pun bersatu kembali. ..

No comments:

Post a Comment

x

Kumpul Blogger