Monday, March 5, 2012

Mencintai Sang Pengingat Dosa

Sahabat kisah ini saya ambil pada sebuah blognya Salim A. Fillah, namun akan saya ceritakan dengan bahasa saya. Yang namanya kisah itu bisa aja sebuah kenyataan bisa jadi sebuah rekayasa. Namun, yang jelas jangan lihat nyata atau bukan tapi ambil hikmahnya jangan pernah sepelekan sekecil apapun akan apa yang sedang atau akan terjadi dalam hidup ini.

Pernikahan itu Indah Kenapa ditunda-tunda
Alkisah diawali dari Seorang ikhwan (pemuda muslim) yang mempunyai kepribadian yang baik dan sholeh, seorang aktivis masjid, ustadz dan aktivis perjuangan Islam. Kita sebut saja namanya Mustafa... hehehe.
Kemudian kita berkenalan juga dengan seorang akhwat (gadis muslim) yang mempunyai kepribadian sholehah, amis budi dan manis wajahnya. Dia juga adalah ketua keakhwatan di organisasinya. Kita sebut saja namanya Desi. Keduanya saling tertarik satu sama lainnya.

Seperti yang kita ketahui dalam Islam tidak ada yang namanya PACARAN. Yang ada adalah PERNIKAHAN. Maka pada akhirnya Mustafa memutuskan untuk membawa keluarganya untuk meminang (KHITBAH) sang bidadari. Dan Alhamdulillah karena sudah saling percaya dengan keluarga masing-masing maka pinangan pun diterima. Hingga ditentukanlah tanggal pernikahan yang kurang lebih adalah 5 bulan dari pinangan.

Menginjak bulan ke 3 setelah pinangan, Mustafa dan Desi merencanakan untuk membeli sebuah rumah di sebuah komplek. Namun karena mereka tahu dalam Islam tidak boleh berdua-duaan jika belum menikah. Maka keduanya pun mengajak temannya masing-masing sebagai MUKHRIM. 

Hari H keduanya pun bertemu sayangnya teman Mustafa tidak bisa hadir karena ada keperluan. Maka berangkatlah hanya bertiga yaitu Mustafa, Desi dan Sahabat Desi (akhwat). Di tengah perjalanan kira-kira 10 menit sebelum sampai tempat tujuan, sahabat Desi mendapat telepon yang mengabarkan bahwa saudaranya kecelakaan. Sehingga sahabat Desi pun akhirnya pamit meninggalkan Mustafa dan Desi berdua.

Saat itu Mustafa dan Desi ragu-ragu untuk melanjutkan perjalanan. Kalo dilanjutkan, cuman berdua gak ada mukhrim. Kalo pun tidak dilanjutkan sayang sudah dekat mana perjalanannya jauh lagi. Maka mereka pun sepakat untuk pergi ke rumah tersebut. Sesampainya di sana mereka berdua sepakat, Mustafa melihat-lihat lantai 2 sedang Desi melihat-lihat lantai 1. 

Saat Desi sedang masuk ke kamar mandi hendak buang air tiba-tiba ada seekor kecoa. Berteriak dan menjeritlah Desi saking ketakutannya, dan dia pun terjatuh. Mustafa yang ada di lantai 2 kaget dan berlari menghampiri Desi di kamar mandi. Ketika Mustafa membuka pintu, dia melihat pemandangan yang luar biasa, rok yang dipakai Desi tersingkap sehingga auratnya pun terlihat. Nafsu pun menguasai pikiran Mustafa sehingga kemudian mereka melakukan perbuatan zina atas dasar suka sama suka. 

Setelah pikirannya tidak dikuasai nafsu lagi, mereka menyesali perbuatan mereka dan berniat untuk menyembunyikannya. Namun Alloh Maha Tahu dan Maha Bijaksana, satu minggu setelah kejadian, Desi mengetahui dirinya hamil. Maka tersentaklah keduanya, sang laki-laki takut dan sang perempuan bingung. Maka dengan pikiran yang tak menentu, mereka pergi berniat untuk menenangkan diri dengan menggunakan motor. Sayangnya, kecelakaan pun menimpa mereka sehingga sang laki-laki meninggal di tempat sedang si perempuan selamat.

Desi semakin bingung, ayah si jabang bayi telah meninggal. Dan kenyataan yang lebih pahit pun dia terima. Dimana ayah dan ibunya merasa kecewa terhadap anaknya hingga dia pun diusir dari rumahnya. Sedang ketika Desi ke rumah calon mertuanya dia pun dihina seperti pelacur. Karena keluarga mertua merasa anaknya tidak mungkin melakukan hal yang seperti itu.

Maka Desi pun pergi ke rumah neneknya yang mau menampungnya, Dia pun melahirkan anaknya yang tanpa ayah. Dia pun membesarkan anaknya dengan sebuah lirih :

Nak ibu mencintaimu dan akan menyayangi selalu walaupun engkau adalah pengingat dosa dan kebejatanku.

No comments:

Post a Comment

x

Kumpul Blogger